About Me

Foto saya
Yaya. Lahir di Jakarta tanggal 31 Juli 1995 jam 3 pagi. Tidak tinggi yang penting imut. Cewek Plegmatis. Penulis amatir. Fotografer amatir. Model amatir. Semuanya amatir. Lulusan TK Tunas Harapan, SDN Percontohan 27 Pagi, SMPN 7 Jakarta, dan Kelas Bahasa SMAN 31 Jakarta. Sekarang bergabung di Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Jakarta dan Lens Hood 33 Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi Universitas Negeri Jakarta. Cinta Indonesia-Jerman, kamera, pedas, merah jambu, angka sembilan, bola, kopi, es krim, stroberi, gitar, kembang api, bintang, hujan, dan pelangi. Join my blog first! Check "Hujan di Minggu Pagi" page ;)

Senin, 24 Maret 2014

Resensi Buku : La Tahzan Untuk Hijabers yang Selalu Dirindukan Surga

LA TAHZAN UNTUK HIJABERS
YANG SELALU DIRINDUKAN SURGA


I.              IDENTITAS BUKU
a.             Judul : La Tahzan Untuk Hijabers yang Selalu Dirindukan Surga
b.             Penulis : Denidya Damayanti
c.              Editor : Adhon MK
d.             Layout : Deriko Arter
e.             Design Cover : Faris
f.               Cetakan I : Juli 2013
g.             Ukuran : 13,5 cm x 20,5 cm
h.             Jumlah Halaman : 172 Halaman
i.               ISBN : 978 – 602 – 7934 – 75 – 7
j.               Harga Buku : Rp. 35.000,-
k.              Penerbit : Araska
l.               Alamat Penerbit : Pinang Merah Residence Kav. 14 Jl. Imogiri Barat, Bantul, Yogyakarta
m.           E-Mail Penerbit : penerbit_araska@yahoo.com
a.     
I.               SINOPSIS
Buku ini disusun untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar hijab. Untuk muslimah yang belum berhijab, buku ini dapat dijadikan tempat sharing tentang kewajiban berhijab bagi muslimah dan tentang hal-hal yang meyakinkan para muslimah untuk segera berhijab. Untuk yang sudah berhijab, buku ini bisa menjadi teman untuk menguatkan diri agar semakin kuat dalam berhijab. Perlu untuk diingat bahwa kita tidak bisa masuk surga jika tidak berhijab.
Menutup aurat adalah kewajiban bagi setiap umat Islam. Hijab adalah sarana bagi umat Islam, baik muslim maupun muslimah, untuk membentengi diri dari kemaksiatan, kemunafikan, dan pengingkaran terhadap syariat. Dengan berhijab, kita diajak untuk bertakwa kepada Allah Swt, menjauhi larangan-Nya, dan melaksanakan perintah-Nya.
Di era modern sekarang ini, kita masih saja dikejutkan dengan peristiwa berhijab menjadi nomor sekian. Misalnya petinggi polri, dengan terang-terangan melarang para polisi wanitanya mengenakan jilbab.
Kesesatan semacam itulah yang menghalangi muslimah untuk menutup aurat. Dulu juga pernah terjadi ketika siswa sekolah negeri dilarang mengenakan jilbab. Bahkan ada yang dikeluarkan dari sekolah dan bahkan digelandang oleh aparat TNI (dulu bernama ABRI) layaknya musuh negara. Padahal ini sangat bertentangan dengan Undang-Undang Dasar yang memberi hak kepada setiap umat beragama untuk menjalankan perintah agamanya.
Pada bagian pertama menjelaskan tentang kewajiban dari berhijab. Bagaimana seluk beluk kewajiban berjilbab bagi seorang muslimah, pendapat ulama tentang aurat, cara berhijab dengan baik, dan kebaikan menggunakan hijab.
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri seorang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Ahzab : 59)
Seseorang sudah selayaknya menutupi auratnya, karena jika sudah terbuka cacat, aib maupun kekurangannya di depan umum, maka hakikat orang tersebut sudah tidak mempunyai harga diri dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Naudzubillah!
Menutup aurat karena fitnah, atas dasar kemungkinan-kemungkinan tergiurnya nafsu adalah suatu kewajiban. Hal inilah yang menjadi perhatian Islam sebagai agama yang berusaha mengangkat martabat manusia di hadapan manusia lainnya dengan mempertinggi akhlak dan menutup aurat adalah salah satunya.
Para ahli hukum Islam berbeda pendapar dalam menentukan batas-batas aurat itu sendiri, baik aurat laki-laki maupun perempuan. Menurut kebanyakan ulama, batas aurat laki-laki ialah anggota-anggota tubuh yang terletak antara pusar dan lutut, terutama alat kelamin dan dubur di samping juga paha. Sedangkat menurut sebagian ulama yang lain, aurat laki-laki hanyalah alat kelamin dan dubur, sedangkan paha tidak termasuk ke dalam kategori aurat yang wajib ditutup.
Adapun aurat kaum wanita, menurut kebanyakan ulama ialah seluruh anggota tubuhnya selain muka dan kedua telapak tangan, kedua telapak kaki menurut sebagian ulama seperti yang dikemukakan Imam Abu Hanifah.
Islam telah menerangkan kepada kita bagaimana cara berhijab yang baik dan benar, setidaknya mencakup hal-hal seperti:
1.             Menutup seluruh anggota badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
2.             Mengenakan baju yang dapat menutup warna kulit dan tidak menampakkan
bentuk tubuh.
3.             Wanita tidak menyerupai laki-laki dan sebaliknya, juga tidak menyerupai cara
berpakaian orang kafir.
4.             Berpakaian bukan untuk popularitas.
5.             Tidak menampakkan sanggul yang berlebihan di atas kepala.
Adapula kebaikan-kebaikan yang diperoleh wanita hijabers, yaitu:
1.             Lebih taat kepada Allah dan Sunnah Rasul.
2.             Sebagai identitas pembeda antara muslimah dan non muslimah.
3.             Sebagai pelindung diri dari laki-laki tidak baik dan berbagai tindak kejahatan.
4.             Sebagai pelindung tubuh dan kulit dari lingkungan.
5.             Menghindarkan diri dari dosa akibat mengumbar aurat.
6.             Menghindari fitnah, tuduhan, atau pandangan negatif.
7.             Mencegah timbulnya hawa nafsu lawan jenis maupun sesama jenis.
8.             Menunjukkan bukan perempuan murahan.
9.             Mencegah rasa cemburu pasangan hidup kita dan memberikan sesuatu yang
spesial untuknya.
10.         Mencegah terkena penyakit dan gangguan kesehatan.
11.         Menutup aib rahasia yang ada pada diri kita.

Pada bagian kedua mengupas tentang public figure yang bisa dijadikan contoh berhijab, karena dengan ketenaran yang menaungi, mereka tetap mempertahankan jilbabnya. Contohnya seperti Risty Tagor, Cici Tegal,  Nuri Maulida, Eddies Adelia, dan Peggy Melati Sukma. Ada juga mantan artis-artis seksi Indonesia yang kini berhijab, seperti Eva Arnaz, Inneke Koesherawati, Dina Lorenza, Lyra Virna, Dewi Sandra.
Disini diceritakan tentang curhat seorang Peggy Melati Sukma dalam berhijab dan kisah ini menjadi bagian dari buku yang ia tulis bersama Debbie S. Suryawan, berjudul My Life, My Hijab dan diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Ada juga perubahan Dewi Sandra setelah berjilbab, keteguhan hijab Inneke Koesherawati, dan jilbab Fatin Sidqia Lubis.
Fatin rupanya dikirimi surat terbuka oleh KH. A. Cholil Ridwan, Ketua MUI Pusat Bidang Seni Budaya di salah satu surat kabar yang isinya adalah saran untuk memegang prinsip 3T, yakni Tidak buka aurat, Tidak transparan, dan Tidak ketat. Bimbim Slank juga pernah berpesan agar Fatin tidak bergoyang dan tetap mempertahankan penampilannya dengan berhijab.
“Fatin jangan goyang, jangan buka jilbab.” Begitu pesan Bimbim Slank.
Pada bagian ketiga menceritakan tentang kisah-kisah wanita hijabers dalam memperjuangkan ketaatannya mengenakan hijab. Ada cerita mengharu biru melihat keteguhan para hijabers agar kelak disambut oleh surga. Orang bilang, selalu ada godaan besar saat kita berpegang teguh pada sebuah keputusan.
Kisah nyata ini semoga berguna bagi yang membacanya, terutama bagi para hijabers dan seluruh kaum hawa pada umumnya. Juga bagi yang punya istri, anak perempuan, saudara perempuan, yang masih punya ibu, ataupun yang punya tante dan keponakan.
Pada bagian keempat adalah memberi pengetahuan tentang bagaimana cara terbaik untuk memakai hijab, cara memakai kombinasi syal yang tidak terlalu ketat di leher dan kepala. Ada juga tips dan tutorial cara memakai hijab gaya modern menjadikan gaya yang berbeda, dengan cara yang lebih nyaman, anggun dan tidak ribet tetapi tetap modis dan memenuhi kriteria syariat. Atau mungkin dengan tutorial ini, kita dapat menciptakan gaya dengan kreasi kita sendiri. Hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk melakukan modifikasi.

II.            KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
a.            Kelebihan
1) Tidak hanya menjelaskan tentang kewajiban berhijab tapi juga memperhatikan cara berhijab yang baik dan benar dan tentu saja syar’i.
2) Terdapat tips dan tutorial praktis berhijab tanpa ribet, tetap modis, dan memenuhi kriteria syariat.

b.            Kekurangan
1) Buku ini menggunakan kalimat yang mengandung makna yang sama dan diulang-ulang, jadi terasa membosankan.
2) Untuk hijab tutorial tidak disertai dengan gambar jadi agak sulit membayangkan dan melakukan tutorial tersebut.

2 komentar:

  1. Hmmmm kayaknya pernah denger ttg Denidya Damayanti. Sama nggak dengan ini? http://media.kompasiana.com/buku/2013/10/25/blogger-wajib-waspada-plagiarisme-601980.html

    BalasHapus