About Me

Foto saya
Yaya. Lahir di Jakarta tanggal 31 Juli 1995 jam 3 pagi. Tidak tinggi yang penting imut. Cewek Plegmatis. Penulis amatir. Fotografer amatir. Model amatir. Semuanya amatir. Lulusan TK Tunas Harapan, SDN Percontohan 27 Pagi, SMPN 7 Jakarta, dan Kelas Bahasa SMAN 31 Jakarta. Sekarang bergabung di Pendidikan Bahasa Jerman Universitas Negeri Jakarta dan Lens Hood 33 Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi Universitas Negeri Jakarta. Cinta Indonesia-Jerman, kamera, pedas, merah jambu, angka sembilan, bola, kopi, es krim, stroberi, gitar, kembang api, bintang, hujan, dan pelangi. Join my blog first! Check "Hujan di Minggu Pagi" page ;)

Minggu, 24 Februari 2013

Aku Lelah

Aku lelah. :’)

Aku lelah berpura-pura menyembunyikan perasaanku ini. Aku ingin dia tahu.
Hatiku sudah banyak menampung sakit, memendam semua kecemburuanku kepada perempuan-perempuan yang dekat dengannya. Apalagi pacarnya.

Selama ini aku hanya berpura-pura. Tersenyum ketika melihat dia bersama perempuan lain. Tertawa bersamanya jika ada hal lucu tentangnya dan pacarnya. Ataupun ikut menyorakkan “cieeeeee“ jika dia sedang mendekati perempuan lain. Padahal aku sakit sekali, aku ingin menangis, ingin berteriak “Aku cemburu!“ atau mengatakan “Tolong jangan seperti ini. Mengertilah bagaimana perasaanku. Aku mencintaimu.“ :‘)

I’m jealous when I hear he say his girlfriend’s name. But I know who I am. I’m just his bestfriend who love him so much, and really want to be ‘more than friend’ for him. :’)

Aku hanya sahabatnya, hanya seseorang yang ia sayangi, bukan yang ia cintai. Aku tahu, cinta tak bisa dipaksakan. Tak semudah mengatakan “Aku cinta padamu”. Mungkin menurutnya sangat sulit untuk bisa mencintaiku karena selama ini dia sudah menganggapku sebagai sahabat.

“Kan ada aku.“ Itulah kalimat sederhana darinya penyemangat hariku.

Aku senang bisa dekat dengannya. Menjadi orang yang selalu ada untuknya. Mendengarkan cerita-ceritanya. Bisa memahaminya, mengerti semua keputusannya.

Kita sudah dekat, sangat dekat. Tautan jemarinya di dalam jemariku saat itu. Menepis semua ketakutanku, kesedihanku. Merangkul bahuku menenangkan hatiku. Tapi itu semua membuat jantungku berdegup kencang. Tahukah dia? :‘)

Aku mencintainya, Ya Tuhan. Sangat mencintainya. Beri tahu dia, Ya Tuhan. Aku sudah tak sanggup lagi, memendam semuanya, menyembunyikan semuanya, berpura-pura tentang perasaanku, kecemburuanku, keinginan kuatku untuk bisa menjadi seseorang yang lebih dari sahabat untuknya.

Ya Tuhan, jika aku jujur padanya, aku menyatakan isi hatiku, mengeluarkan semua perasaan yang sudah kupendam selama ini, dia tidak akan menjauhiku, kan? Masih ingin dekat denganku, kan?

Bukan tidak mungkin dia menganggapku hanya bercanda. Menganggap semua perasaanku ini hanya kebohongan saja. Bagaimana cara aku meyakinkannya?

Tapi kalau memang dia ingin menjauhiku, aku mohon, jaga dia, Ya Tuhan. Carikan lagi sahabat terbaik untuknya, yang sanggup menemani kapanpun dia membutuhkannya. Yang tak pernah mengeluh ketika bersamanya. Yang kuat menjaganya bersama-Mu.

Ya Tuhan, aku sangat menyayanginya, sangat mencintainya, lebih dari sahabat.
Bukankah sudah kukatakan berulang kali di dalam doaku? :‘)

2 komentar: